Sepakbola Memang Kejam
PALAPA POKER – Pemain depan Timnas Swedia, Dejan Kulusevki mengatakan ia dan rekan-rekannya merasakan kejamnya sepakbola saat di depak Ukraina dari Piala Eropa 2020, seusai kalah dramatis 1-2 dalam laga 16 besar di Glasgow,Selasa 29 Juni 2021.
Swedia harus kehilangan satu pemain setelah kartu merah Marcus Danielsson pada awal babak tambahan pertama dan kebobolan gol penentu kekalahan tepat di pengunjung babak tambahan kedua.
“Seharusnya tidak berakhir seperti ini. Semalam saya bilang, ‘Sepakbola itu kejam’, ketika menonton Prancis. Hari ini kami mengalami itu. Sepak bola memberibanyak hal, tapi merampas lebih banyak lagi,”kata kulusevski kepada TV4 dikutip dari UEFA,Rabu 30 Juni 2021.
BACA JUGA : 5 BIANG KEROK JERMAN SAAT KALAH KALAH DARI INGGRIS DI EURO 2020
“Kami menciptakan cukup peluang untuk menang di waktu normal. Saya sempat berharap kami bisa bertahan hingga adu penalti, tapi mereka mencetak gol di pengujung babak tambahan, rasanya seperti pisau yang menancap di ulu hati,”ujarnya menambahkan.
Hal senada diutarakan sang kaptern Emil Forsberg yang melanjutkan kesuburannya, mencetak gol penyeimbang bagi Swedia dibabak pertama.”Saya lebih memilih tidak mencetak gol asal kami lolos.Ini sangat menyedihkan,kami punya target lebih jauh,”katanya.
“Tentu saja sulit memainkan babak tambahan dengan jumlah permain yang timpang . Kami berjuang bersama dan berjanji panyang menyerah. Lantas di serangan terakhir, sebuah umpan silang dan sundulan menjadi gol untuk mereka. Sulit diterima”ujar Forsberg.
Swedia untuk pertama kalinya kembali meloloskan diri ke babak gugur Piala Eropa setlah selalu terhenti di fase grup penyisihan grup sejak 2004. Sayangnya raihan positif itu berakhir secara tragis karena gol pengujung laga Artem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar